Rabu, 30 Juni 2021

Mengenal Pola Asuh Kate dan Pangeran William pada Anak Mereka

instagram.com/dukeandduchessofcambridge/


Berita mengenai keluarga Kerajaan Inggris selalu menjadi hal menarik untuk dibahas. Salah satunya mengenai pola asuh pada anak mereka. Kate dan Pangeran William dinilai memiliki pola asuh yang baik dan sering dijadikan panutan oleh sebagian orang. Mereka beranggapan bahwa didikan yang diberikan Kate kepada ketiga anaknya terlihat tenang tetapi terkontrol. Berikut pola pengasuhan anak ala Kate Middleton dan Pangeran William yang jadi panutan banyak orang.

1.      Perlakukan anak dengan cinta dan hormat

image: popsugar.com

Sebagai orang tua, kita perlu mengajarkan segala sesuatu hal yang baik. Dalam mendidik anak pun juga demikian. Gaya pengasuhan Kate Middleton dianggap seperti orang tua klasik yaitu tenang tapi terkontrol. Kate juga terlihat memperlakukan anak-anaknya dengan cinta dan hormat. Seorang pakar menjelaskan bahwa Kate menggunakan cara pengasuhannya sendiri, tidak seperti bangsawan tradisional lainnya, hubungan Kate dan anaknya pun menyegarkan dan mengesankan.

 

2.       Ketika anak berbicara turunkan tubuh hingga selevel mereka

image: popsugar.com

Cara kedua ini dinilai ampuh dalam mengatasi rasa percaya diri mereka. Dengan menurunkan tubuh hingga selevel mereka, secara otomatis orang tua akan langsung melihat ke arah mata anak. Melalui kegiatan ini anak akan merasa diberdayakan dan bisa melatih mereka untuk berbicara terus terang. Di berbagai kesempatan pun terlihat bahwa Pangeran William sering berjongkok untuk bertukar pandang dengan Pangeran George. Cara ini akan membuat anak merasa aman dan lebih terkendali.

 

3.       Bereaksi dengan isyarat verbal dan nonverbal

instagram.com/dukeandduchessofcambridge/

Mengutip dari laman Republika.co.id seorang pakar perkembangan anak Gill Connell mengatakan bahwa menunggu dan mendengarkan kata-kata anak kemudian memberikan reaksi dengan isyarat verbal dan nonverbal yang positif seperti mengangguk, tersenyum, dan berpelukan juga penting. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan emosi sehingga anak memahami bagaimana rasanya dipahami saat mereka berbicara.

 

4.       Berikan kasih sayang sewajarnya pada anak

instagram.com/dukeandduchessofcambridge/

Memberikan kasih sayang dapat berupa kata-kata maupun gerakan. Seperti yang dilakukan Kate dan Pangeran William, mereka terlihat menunjukkan kasih sayang kepada ketiga anaknya di depan umum dengan berpegangan tangan atau berpelukan. Selain itu, Anda juga dapat memuji dengan mengucapkan kata-kata sederhana pada anak ketika mereka melakukan suatu hal.

Itu lah beberapa cara pola asuh yang patut dicoba dari Kate Middleton dan Pangeran William, semoga bermanfaat ya bhaiii!

Share:

Minggu, 17 Januari 2021

Sebuah Cerita di Tahun Baru: Kontroversi Kemunculan Vaksin Sinovac

Awal tahun 2021 ini kita telah disuguhi oleh berbagai macam musibah dan bencana. Di awali dengan kasus COVID-19 yang belum selesai, tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, meninggalnya seorang Syekh, dan baru-baru ini terjadi bencana alam di Kalsel. Turut berduka untuk kepergian seorang Syekh besar Indonesia, keluarga korban SJ 182 dan semua kejadian-kejadian yang menimpa masyarakat Indonesia saat ini. Memang hal tersebut merupakan takdir yang sudah digariskan oleh Sang Mahakuasa. Kita sebagai manusia hanya bisa berdoa dan menerima segala hal yang sudah dikehendaki oleh Allah Swt.

Memang setiap tahun berganti pasti akan selalu ada cerita baru yang menanti. Perubahan yang terjadi tanpa kita sadari kini menjadi sebuah pelajaran yang akan terpatri. Gue juga merasakan kalo hidup makin ke sini itu berasa jadi tambah berat. Semakin banyak cobaan dan ujian yang dihadapi, semakin banyak pula beban yang harus dijalani. Namun, menurut gue itu bukan akhir dari segalanya. Sesuai yang gue bilang tadi, kalo itu semua merupakan bagian dari lembaran cerita baru yang akan menanti.

Gue kali ini ga akan mengeluhkan apa pun. Cuman ingin bermonolog sendiri aja. Udah lama juga ga megang blog lagi. Gue juga masih mikir apa yang harus gue lakukan di tahun 2021 ini. Secara COVID masih meraja lela. Semua orang terpaksa harus stay di rumah. Buat kalian yang emang diharuskan bekerja dan dituntut untuk berada di luar rumah semoga tetap sehat dan selamat terhindar dari wabah COVID ini. 

Oiya, baru-baru ini ada berita yang lagi in ya. Udah pada tau pasti ya apa. Yap! Vaksin COVID-19 atau Vaksin Sinovac. Waktu itu ada siaran live pemberian vaksin yang dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta. Orang pertama yang mendapatkan vaksin tersebut yaitu Bapak Presiden Jokowi dan Rafi Ahmad yang dijadikan sebagai perwakilan anak muda Indonesia. Ada hal lucu di balik pemberian vaksin COVID-19 kemaren. Orang-orang salah fokus melihat dokter yang menyuntikkan vaksin kepada Presiden Jokowi. Ketika penyuntikan vaksin berlangsung tangan sang dokter terlihat gemetaran. Gue si yang ngeliat kasian gitu, mungkin bapaknya tegang karena mau nyuntikin orang nomor satu di Indonesia dan disiarkan langsung ke seluruh penjuru negeri. Ditonton oleh seluruh orang Indonesia, presurenya pasti besar juga. Walopun title bapaknya sebagai Dokter Kepresidenan yang emang ditunjuk menjadi dokter untuk kepala negara dan pastinya ngga perlu dipertanyakan lagi capabilitynya.

Berbeda cerita dengan yang dialami oleh dokter kepresidenan yang menjadi viral karena tangan gemetarnya. Kini berita datang dari perwakilan anak muda indonesia yang pertama kali mendapatkan vaksin yaitu Raffi Ahmad. Raffi memang ditunjuk sebagai perwakilan kaum millenial karena satu dan lain hal. Kasus yang jadi perbincangan di khalayak umum yaitu sehabis mendapatkan vaksin, pada malamya ternyata Raffi terpergok tidak menggunakan prokes di salah satu acara yang dihadirinya. Hal tersebut langsung menjadi perbincangan publik. Seorang perwakilan anak muda yang merupakan panutan tidak memberikan contoh yang seharusnya. Banyak kecaman yang datang kepada pemilik akun @raffinagita1717 tersebut. Satu di antaranya datang dari sesama rekan sejawat Raffi sendiri yaitu Sherina Munaf. Dia mengatakan dalam Instra Storynya bahwa apa yang dilakukan Raffi itu salah dan tidak sepantasnya demikian. 

Ada yang membela teguran yang diutarakan Sherina dan ada juga yang membenarkan aksi Raffi. Menurut gue, setelah membaca sana sini dan mencerna keseluruhan situasi yang ada, memang apa yang dilakukan Raffi ini salah. Ga sepantasnya dalam kondisi yang memang rawan terkena COVID ini tidak mematuhi prokes. Pastinya sebelum melakukan vaksin diberikan penjelasan terlebih dahulu, seperti cara kerja dan lain sebagainya. Dan, yang salahnya lagi di sini Raffi tidak mengikuti apa yang sudah dijelaskan ketika pemberian vaksin dilakukan. Beberapa ahli menuturkan bahwa sistem atau cara kerja vaksin itu ada beberapa tahap. Menurut gue juga demikian, karena pemberian vaksin sama halnya ketika kita minum obat or imunisasi. Pasti akan ada efek samping dan semacamnya. Apakah tubuh menolak adanya vaksin tersebut atau tidak? dan bagaiman reaksi tubuh yang diberikan? semacam itu. Cukup besar juga dampak yang diterima Raffi terkait aksinya tersebut. Keesokan harinya Raffi langsung melakukan klarifikasi lewat akun instagramnya. Ia meminta maaf atas pebuatannya dan mengakui kesalahannya. Sungguh kontroversi yang mengejutkan terjadi di awal tahun ya.

Memang pada dasarnya, sebuah tindakan akan menghasilkan suatu pertanggungjawaban. Nyatanya, menjadi artis pun tidak semudah yang kita lihat. Ada kalanya pasti medapatkan kecaman maupun hinaan. Semua tindakan yang dilakukan akan selalu disorot oleh awak media. Hal tersebut tidak berlaku untuk public figure aja, tetapi untuk semua orang masyarakat. Maka dari itu, kita perlu hati-hati dalam bertindak terutama di sosial media. Segitu dulu aja cerita baru yang terjadi di tahun 2021 ini. Selebihnya belum ada yang mau gue ceritakan dikarenakan satu dan lain hal. So, yeah sampai ketemu di postan #keblushitan gue selanjutnya! Baiihhhhh!

Share:

Sabtu, 01 Februari 2020

Rekomendasi Novel Terjemahan Historical Romance Paling Romantis tis tis!

Am back!! WUHU! Udah lama banget ya gue ga megang blog lagi hehe. Well, sesuai dengan permintaan para warganet yang budiman, gue kali ini mau rekomendasiin novel terjemahan hisrom paling romantis yang udah pernah gue baca. Asli, banyak banget yang mau gue kasih tau novel apa aja. Saking banyaknya novel hisrom yang bagus-bagus, sampe bingung gue mau tulis apa haha. But, tenang aja nanti bakalan gue kasih tau lagi di next part. Oke, khusus part ini akan gue rekomendasiin dua dari pengarang kesukaan gue. So, stay tuned!

Buat gue hisrom itu as always berhubungan dengan romansa cinta yang kuat dari kedua tokoh utamanya. Tanpa itu mungkin namanya udah bukan hisrom lagi haha. Novel terjemahan hisrom pertama yang gue baca itu karangan dari Johanna Lindsey dan Tessa Dare. Sumpah ya, Novel Tessa Dare ini beda banget dari novel terjemahan hisrom yang lain, begitu pun dengan Johanna Lindsey. Kenapa? Nanti bakalan gue kasih tau sekalian sama sinopsis dari novel-novelnya. Oke, gausah banyak bacot, langsung aja cus! 

       1. Goddess of The Hunt
Novel Terjemahan Goddess of The Hunt.
source: google

Novel ini merupakan novel pertama dari trilogy The Wanton Dairymaid by Tessa Dare. Sebagai novel pembuka dari ketiga novel yang lainnya, gue akuin novel ini bagus dalam segi cerita, alur, dan karakter. Point paling utama yang gue suka itu penggambaran dari perasaan karakter yang ada di novel itu berasa benar-benar tertuang ke dalam setiap tulisan ceritanya. Gue baca novel ini tuh cuman butuh tiga hari atau empat hari gitu, karena emang saking bagusnya penulisan dan tata bahasanya.

Kalau dilihat dari penulisan yang diterjemahkan di novel terjemahan yang lain, rata-rata suka ada beberapa kata yang ga cocok atau salah pemakaian dalam pengartian. Seperti rancu dan tidak tertuang sebagaimana mestinya. Tapi, novel ini bener-bener bagus dalam penerjemahannya. Jadi, rasanya tuh pengen cepet-cepet tamatin ceritanya. Well, gue baru baca novel pertamanya aja, jadi dua novel yang lainnya belom sempet gue baca. Jadi, kalau kalian tertarik baca series yang lainnya itu malah lebih bagus. Berhubung gue maha-siwa yang hidup pas-pasan dan tidak memiliki banyak uang, jadi gue baca nyicil aja haha. Kalau kalian mau baca novel yang kedua dan ketiga dari series ini isokeh, malah bagus jadi tau ending dari kisah percintaan mereka semua.

Menurut gue cerita yang ada di novel ini bagus. Perasaan tokoh utama perempuan yang digambarkan bener-bener tersampaikan secara real. Bukan hanya itu aja, penggambaran tokoh laki-lakinya pun demikian bagusnya. Karakter dari Lucy sebagai heroine di cerita buat kagum para pembaca. Walaupun dia berasal dari keluarga bangsawan, tapi segala permasalahan or hambatan yang ada di hadapannya selalu diterjang dan dihadapi layaknya perempuan pemberani. Beuh! Suka banget dah gue kalo heroine di cerita-cerita punya sifat strong gitu haha. Istilahnya dia ngga bergantung sama first lead malenya gitu. Jadi, seakan-akan romance dari keduanya tuh bukan hanya cinta-cintaan biasa. Tapi, bener-bener perjuangan cinta mereka kaya diuji dan patut untuk diperjuangkan gitu. Btw, gue ga akan bahas sopiler or apa pun itu. Biar kalian langsung baca sendiri aja. Ini gue kasih sinopsis dari novelnya. Oke!

Sinopsis: 
Di suatu malam, Lucy Waltham muncul di depan pintu kamar Jeremy dan menciumnya dengan penuh gairah. Penuh gairah-bukan cinta. Hati Lucy sendiri sejak dulu adalah milik Sir Tobias 'Toby' Ardridge. Tapi sayangnya, laki-laki itu selalu menganggapnya seperti anak kecil, bukan lady dewasa yang layak mendapatkan cintanya. Karena itu, berbekal buku panduan-dan 'bantuan' Jeremy-Lucy akan belajar cara membuat laki-laki jatuh cinta. Ditambah lagi, Jeremy Trescott, Earl of Kendall, tak sekali pun pernah setuju menjadi 'guru' Lucy. Tapi lady muda itu punya segala cara untuk membuat Jeremy masuk dalam permainannya. Dia memaksa, menuntut... menggoda. Dan tak satu pun dari mereka bisa menyangkal api gairah yang menyala-nyala di antara keduanya. Ciuman Jeremy, gelenyar di sekujur tubuh saat kulit mereka bersentuhan, dan aroma maskulin bercampur keringat itu... ya Tuhan! Semuanya terasa salah. Dan lebih buruknya lagi, Lucy kemudian menyadari dia telah melanggar auran paling dasar dalam permainan ini: jatuh cinta pada 'guru'-nya sendiri.

     2. Once Dance with a Duke
Novel Terjemahan Once Dance with a Duke.
source: google
Jujur gue paling suka Novel Once Dance with a Duke dari semua novel Tessa Dare yang udah pernah gue baca. Novel ini merupakan novel pertama dari trilogy Stud Club Series. Balik lagi, seperti yang sebelumnya udah gue bilang bahwa penulisan cerita Tessa Dare itu beda dari novelist yang lainnya. Penggambaran antarkarakter dan kejadian demi kejadian itu bener-bener berasa banget realnya. Jadi, seakan-akan gue yang baca masuk ke dalam cerita dan memerankan tokoh utama perempuannya. Gue jadi bisa ngerasain semua perasaan dari si heroine yang ada di cerita. Sumpah, ini novel yang paling gue suka. Ditambah lagi, gue suka banget sama cerita Duke gitu. Pokoknya semua cerita yang tokoh cowoknya Duke pasti akan gue baca haha. Karena, menurut gue kharisma seorang Duke itu beda dari cowok-cowok yang lain. Secara Duke punya tingkatan lebih tinggi kedudukannya setelah Prince

Bukan hanya itu aja yang buat gue suka banget sama novel ini. Tokoh perempuannya juga berperan penting dalam berjalannya cerita ini jadi menarik. Menurut gue, Amelia punya kharisma sendiri dan menjadi sosok yang menonjol di antara heroine-heroine yang pernah ditulis oleh Tessa Dare. Sosok yang tangguh, berani, dan elegant secara bersamaan. Dia bukan gadis tercantik di cerita, tapi memang dia memiliki kecantikan indah alami di dalam dirinya. Di cerita ini tokoh utama perempuannya digambarkan sebagai seorang wallflower yang memiliki peran sebagai gadis pesta yang terbelakang. Seorang gadis yang biasanya tidak akan pernah dilirik oleh para gentleman di pesta dansa dan dipertanyakan keberadaanya. Dan terkadang pula dicap sebagai perawan tua, karena tidak laku pada season perjodohan yang ada. Tapi, semua title itu menurut gue gacocok disandingkan dengan seorang Amelia yang nantinya akan merebut hati seorang Duke tsundere. Intinya novel ini bener-bener bagus dan worth it buat dibaca! Cus aja baca sinopsisnya!

Sinopsis:
Godaan sesungguhnya dimulai saat tengah malam. Saat tengah malam, di setiap acara pesta, Spencer Dumarque akan mengajak seorang lady untuk berdansa waltz dengannya. Perempuan lajang mana pun pasti tak akan melewatkan kesempatan ini. Berharap kelak ada yang mampu meyakinkan salah satu dari sepuluh anggota Klub Stud klub laki-laki eksklusif itu untuk menikahinya. Sayangnya, sampai saat ini, tak satu pun kecantikan dan daya pikat pasangan dansa Spencer berhasil membuat hatinya berdesir sampai Lady Amelia d'Orsay muncul dan mencoba keberuntungannya. Sang lady tidak hanya berhasil mengajukan dirinya dalam dansa waltz tengah malam generasi keempat Duke of Morland itu, dia juga terang-terangan mencuri hatinya. Hanya tinggal menunggu waktu saja hingga terlibat dalam serangkaian panjang drama dan tarik ulur gairah yang meletup-letup di antara mereka berdua. Di mata Lady Amelia, Spencer tetaplah sosok yang teramat misterius. Hingga sekarang pun, dia masih belum bisa menghilangkan kecurigaannya atas keterlibatan duke itu dalam kasus pembunuhan sang penggagas Klub Stud yang ternama itu. Sang lady pun kian terpuruk dalam dilema yang melibatkan perasaan terdalamnya, bagaimana mungkin dia bisa mencintai dan mencurigai seseorang dalam waktu bersamaan?

     3Three Nights with a Scoundrel 
Novel Terjemahan Three Nights with a Scoundrel.
source: google
Novel terakhir dari trilogy Stud Club Series by Tessa Dare ini juga jadi bahan bacaan bagus buat pecinta novel hisrom. Sebagai novel penutup dari ketiga novel lainnya, Novel Three Nights with Scoundrel ini menceritakan betapa arti dari percintaan tidak memandang latar belakang dan fisik semata. Semua perasaan antartokoh tersampaikan sangat pas dan real. Kisah bad boys jatuh ke dalam pelukan perempuan baik-baik seperti tergambarkan secara indah dalam novel ini. Layaknya percintaan romantis yang ada di dalam hisrom pada umumnya. Lo bakalan dibuat terkejut sama tokoh-tokoh yang ada di cerita ini. Setiap adegan kejadian dijadikan seperti benang merah dari permasalahan yang ada. Pembaca jadi menebak-nebak bagaimana kelanjutan kisahnya.

Menurut gue novel ini bagus dan worth it untuk dibaca. Kisah percintaan dari pasangan yang ada di novel sebelumnya juga terangkum di novel ini. Tapi, jangan khawatir, novel dari trilogy ini memiliki cerita yang berbeda-beda tiap seriesnya. So, menurut gue isokeh kalo kalian mau loncat-loncat bacanya. Tapi, ada baiknya kalau kalian bisa baca semua seri novelnya. Langsung aja cus baca sinopsisnya! 

Sinopsis:
Bernapas adalah hal yang mudah dilakukan. Tapi tidak saat sang lady menatapnya penuh gaira. Julian Bellamy menganggap Leo Chatswick, pendiri Klub Stud yang elite itu, seperti saudara laki-lakinya sendiri. Dan bukanlah sikap yang pantas jika dia sampai memikirkan ‘adiknya’, Lily Chatswick, lebih dari sekadar saudara. Jadi, dia menuntaskan sendiri perasaan cinta yang disimpannya diam-diam untuk Lily. Terlepas persoalan ‘kakak-adik’ itu, sejak awal pun dia sadar memang tak layak untuk perempuan itu. Anak haram seorang bangsawan bukanlah padanan pantas untuk disandingkan dengan seorang lady. Sebenarnya Lily Chatswick sudah bisa menduga, setelah kematian tragis kakaknya, Leo, Julian mengambil alih peran sebagai kakaknya. Dan laki-laki itu bersumpah akan menikahkan Lily dengan laki-laki yang sekelas dengannya. Lily menurut saja, meskipun sebenarnya dia sudah punya bayangan siapa calon suami yang pantas untuknya: Julian. Dia mencintai laki-laki itu sejak dulu dan, bisa jadi, selamanya. Tapi Julian tak bisa mengerti hal itu dan Lily belum mau menyerah tentang perasaan cintanya. Sang lady pun menyodorkan sesuatu yang tak bisa ditolak laki-laki itu: dirinya.
   4. Romancing the Duke
Novel Terjemahan Romancing the Duke.
source: google
Romancing the Duke ga kalah menarik dari novel-novel Tessa Dare yang lainnya. Novel pertama dari seris Castles Ever After ini juga bagus banget dan pastinya romantis. Penulisan akan deskripsi dalam setiap kalimat dan paragraf mampu membuat pembaca tersihir dengan keindahnya. Seperti yang gue bilang, Tessa Dare itu ahli banget dalam men-campur-adukkan perasaan para tokohnya ke dalam setiap tulisan yang dituangkannya. Gimana gue ngga baper kalo tipe cowonya rata-rata tsundere, pendiem cool, tapi care gitu coba. Ditambah lagi dia seorang Duke. Eits, jangan khawatir novel ini juga punya kejutan tersendiri dalam ceritanya. Kisah cinta antara seorang gadis yang hidup dalam bayang-bayang cerita dongeng karangan ayahnya dan di suatu kesempatan ia bertemu dengan seorang Duke terbelakang yang kerap kali dihantui oleh masa lalunya. Seperti halnya kisah Beauty and The Beast, begitu pula julukan yang disematkan untuk kedua couple ini. Kalian jangan berpikir bahwa novel ini memiliki cerita serupa ya. Cerita ini yang pastinya bener-bener buat kagum dan bikin lo tercengan sampai akhir kisahnya. Oke, daripada lebih tambah penasaran langsung baca aja sinopsisnya!

Sinopsis:
Dalam buku pertama serial Castles Ever After yang memukau, sebuah benteng misterius menjadi saksi berseminya cinta yang tak diinginkan. Sebagai putri seorang pengarang dongeng terkenal, Isolde Ophelia Goodnight tumbuh besar bersama para kesatria pemberani dan para lady. Izzy meyakini kisah percintaan dalam dongeng itu kelak juga akan menjadi miliknya. Dan kisah dongeng menawarkan kemungkinan yang tiada batas. Namun ketika kedewasaan datang, Izzy harus mencoretnya. Satu demi satu. Anak itik buruk rupa berubah menjadi angsa? Diculik oleh perampok rupawan? Diselamatkan dari pekerjaan yang tiada habisnya oleh pangeran tampan? Tidak, tidak, dan, Ah! Kini Izzy menyerah. Tak ada lagi harapan untuk mengecap percintaan. Dirinya harus cukup puas hanya dengan memiliki tempat berteduh. Memangnya apa yang tersisa dari kisah dongeng bagi seorang wanita dua puluh tahun yang miskin dan belum mengenal laki-laki?
     5. You Belong To Me
Novel Terjemahan You Belong To Me.
source: google

Kisah cinta yang dimulai dari kesalahpahaman ini berujung menjadi kisah yang romantis. Ketika lonceng pertunangan dibunyikan, maka kedua insan ini langsung menyadari bahwa tidak ada jalan keluar lagi selain pernikahan yang akan segera dilangsungkan. Begitulah kira-kira tepatnya cerita dari novel You Belong To Me karya Johanna Lindsey tersebut. Menurut gue novel ini klise, karena permasalahan yang ada sudah dimunculkan di awal terkait pertunangan mereka. Pertentangan pun kerap dilayangkan, bahkan sampai menimbulkan suatu insiden yang mempertemukan keduanya. Memang dari awal kita sudah dapat menebak bahwa keduanya pasti akan jatuh cinta dalam perjodohan dadakan ini. BUT! Bukan hisrom namanya kalo ga ada hambatan yang melintang di kisah ini. Pokoknya persoalan terkait tunangan, percintaan keduanya, bener-bener diuji dan bikin pembaca melted sama sikap tokoh utama cowonya.

Jujur gue juga suka cara Johanna Lindsey merancang semua jalan cerita menjadi sedemikian bagusnya. Johanna Lindsey lebih berkesan dalam menuangkan tulisannya terkait narasi dari keadaan dan kejadian yang berlangsung. Seperti dia mampu menggambarkan perkelahian serta pemandangan pada latar cerita. Bagaimana ia menjelaskan tempat dan situasi dapat membangun nuansa romantis kedua tokoh menjadi begitu solid dan terkesan alami. Simak aja langsung sinopsisnya uhuy!

Sinopsis:
Semakin bertambah usia Baroness Alexandra Rublio, bertambah pula kekhawatiran ayahnya akan melihat putri ketiganya itu menikah dalam waktu dekat. Ketika itulah muncul ide beliau membuat pertunangan rekayasa antara Alex dan putra sahabat dekatnya. Sebagai laki-laki yang menghormati 'janji' mendiang ayahnya Count Vasili Petroff diharuskan menjemput calon tunangannya di Rusia. Tapi, tentu saja, dia memiliki agenda tersendiri: mencegah pertunangannya agar jangan sampai terjadi. Namun, setelah bertemi muka dengan ALex, rencananya berubah: dia baru akan membatalkan pertunangannya jika Alex menghendakinya- meskipun itu sesuatu yang mustahil akan terjadi. Perjalanan terasa begitu gerah-padahal saat itu sedang musim dingin. Alex melakukan apa pun untuk membuat tunangannya menderita. Sementara Vasili berusaha membuat baroness keras kepala itu tunduk pada kendalinya. Keduanyya sama-sama menyangkal ada rasa di antara mereka. Tapi, mengapa satu ciuman impulsif membuat pertahanan keduanya melemah?

- O -

Well, segitu aja dulu novel dari Tessa Dare dan Johanna Lindsey. Sebenarnya masih ada dua novel lagi dari Johanna Lindsey yang mau gue kasih tau, tapi keknya ini udah lumayan banyak gue tulis. Jadi, next part bakalan gue lanjutin novel hisrom Johanna Lindsey dan novel dari pengarang fav gue yang lainnya.  Yeah, segini dulu aja kali ya buat sekararng hehe. Wokeh, terima kasih udah baca dan tertarik untuk berkunjung (lagi) ke blog gue. See ya next part!! Bhai!
Share:

Jumat, 22 Februari 2019

WHO AM I? Sebuah Curcol untuk Diri Sendiri!



Halloooooooooo. Udah lama gue ngga menulis dari hati ke hati seperti ini. Perlu gue perkenalin dulu aja kali ya, siapa yang punya cerita absurd ini. Kenalin, gue Ika Nur Syabania Putri. Biasa dipanggil Ika, Putri, Kai, atau apa pun yang orang lain suka. Tetapi, ada satu panggilan yang paling aneh yang gue dapet, temen gue ada yang manggil Ik, Ik aja, tanpa disertai huruf a di belakangnya. Berasa ngedenger orang lagi sesak nafas saja Ik… Ik… oke, forget it.
            Gue seorang perempuan berusia 20 tahun yang memiliki tinggi rata-rata seperti orang Indonesia kebanyakan yaitu 157cm, menggunakan hijab, diberkati dengan kulit kuning langsat, sehat wal’afiat, berwajah bulat agak sedikit chubby, bermata bulat dengan sorot mata tajam, hidung ngga terlalu mancung, dan ngga lupa juga berlidah tajam. Setiap orang yang ngga kenal sama gue secara pribadi selalu bilang kalo gue orang jutek. Oh, MAN! Com'on im not kind of person like that. Padahal nih ya dalam keseharian, gue selalu menyapa temen dan ngga lupa juga untuk menebarkan senyum semanis gula ampe buat diabetes.
            Untuk sekarang ini gue lagi mengenyam pendidikan di bangku kuliahan, jurusan Sastra Indonesia, Universitas Padjadjaran. Baru masuk tahun kedua, atau semester 4. Do'ain aja semoga dilancarkan kuliahnya, dan lulus pada tepat waktu. Amiin.
            Gue dilahirkan alhamdulillah dalam sebuah keluarga lengkap. Ada Bapak, Mamah, dan dua orang adik gue. Bapak gue namanya Rawan Hernawan, seorang Kepala Sekolah dan kepala rumah tangga yang sangat peduli, bijaksana dan penyayang terhadap anak-anaknya. Beliau gue jadikan sebagai cinta pertama gue, role model dalam menimba illmu, dan Bapak terbaik sepanjang hidup yang pernah gue ketahui. Lalu, ada Emak gue namanya Marhumah, beliau adalah seorang ibu rumah tangga yang cantik jelita (di mata Bapak), sangat sabar mendidik dan mengasuh gue dan adil-adik gue (yang badernya minta ampun, ampe buat jengkel), tidak pernah pilih kasih, dan selalu menghidupkan suasana gembira serta ceria di dalam keluarga gue. Mungkin tanpa kehadiran dan cinta dari beliau ngga ngga akan menjadi seorang perempuan yang patut dibanggakan seperti ini. Gue selalu merasa bahwa dengan keadaan yang dimiliki oleh kedua orang tua gue, sebagai orang tua sukses yang telah menyekolahkan anak-anaknya hingga sampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, gue sangat-sangat bersyukur. Ada salah satu kata-kata yang selalu diingatkan oleh Mamah gue, dan kata itu selalu membuat gue hampir meneteskan air mata setiap kali ngedengernya, beliau berpesan,  “Kamu harus sekolah lebih tinggi daripada Mamah, kasian Bapak yang udah nyari duit dan berusaha keras untuk kamu. Jangan jadi kaya Mamah yang hanya tamat SMP. Mamah sama Bapak seneng liat kamu udah sukses nanti.” Yang kemudian langsung gue AMIIN-kan  keras-keras di dalam hati.
            Bagaimana? Udah meneteskan air mata? Atau berkaca-kaca? Sekarang gue lagi menahan tangis, dengan mengerjapkan mata agar tidak banjir tumpah ruah. Baik, mari kita pindah pada pembahasan tentang kedua adik gue. Adik gue yang pertama perempuan bernama Syifa Tunnajiah, kini sedang duduk dibangku kelas 10 SMA, dan adik gue yang kedua M. Jabbar Hernawan, yang baru saja masuk menjadi anak kelas I SD.
            Gue mempunyai arti tersendiri mengenai apa itu kehidupan. Mungkin pandangan gue dalam kehidupan berbeda dengan apa yang dilihat oleh orang lain, tapi ngga apa-apa, karena setiap orang punya cara dan jalannya masing-masing. Kehidupan merupakan suatu berkah seperti hidup, sehat, bahagia, senang, sedih, dan mati yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada makhluk ciptaan-Nya. Gue selalu berpikir apa makna hidup yang seharusnya ada pada diri gue. Apa makna kehadiran diri gue terhadap dunia dan orang lain. Kemudian, yang terpenting yaitu apa makna diri gue untuk diri gue sendiri.
            Gue peribadi selalu berusaha untuk mewujudkan suatu kehidupan yang gue inginkan, seperti mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Allah SWT, dicintai kedua orang tua gue, mencintai kedua adik gue dan orang tua gue, menyangi teman-teman gue, berusaha untuk memperbaiki diri, menahan segala sesuatu yang akan menimbulkan keburukan bagi diri gue, dan berbuat baik kepada orang lain seperti apa yang telah mereka lakukan kepada gue.
            Banyak orang di luar sana masih belum memiliki kepercayaan diri untuk mencinta diri sendiri dan orang lain di dalam kehidupan yang mereka jalani. Kehidupan tidak hanya berlangsung di dunia saja, tetapi di akhirat juga terdapat kehidupan. Dalam melakukan sesuatu memang tidak boleh setengah-setengah, melainkan berusaha untuk semaksimal mungkin mencapainya. Tidak ada kata gagal di dalam sebuah kehidupan, kecuali jika orang itu sendiri yang memang berusaha untuk gagal. Dengan kata lain menggagalkan diri sendiri, menyerah sebelum perang, angkat tangan di awal mulai pada garis start, dan akhirnya akan menyebabkan kekalahan telak pada hidupnya.
            Kehidupan juga memberikan gue pelajaran yang berharga. Ketika gue melihat sepasang kakek dan nenek di sebuh taman, duduk berdua bergandengan tangan, melihat ke dalam mata sang pasangan, menatap manik teduh yang sudah mengeriput perlahan dalam kenangan. Gue merasakan bahwa cinta mereka satu sama lain telah membuat kehidupan keduanya berwarna. Kemudian, gue teringat pada kakek dan nenek gue, yang alhamdulillah masih hidup dan sehat wal’afiat sampai sekarang. Gue pun tersentak pastilah akan seperti itu juga gambaran yang akan dimiliki oleh kedua orang tua gue, yaitu menua untuk satu sama lain, selamanya. Gue pun juga merasakan, bahwa ketika saat gue sudah menua dan hidup bersama seseorang yang gue kasihi, sayangi, dan cintai maka akan seperti itulah gambaran yang ada di dalam hati gue.
Dengan tersenyum pula gue mengakui, tentang betapa kehidupan begitu berarti bagi seseorang yang kita anggap penting dan kita cintai berada di dalam jangkauan lengan untuk meyakinkannya, bahwa kehidupan memang sepenting itu dengan adanya kehadiran dirinya. Berdiri tegak menyambut uluran tangannya, dan menggamgamnya untuk selamanya.

P.S
Sebetulnya ini tugas essai gue dari Dosen, so, mungkin masih acak kadul, tapi ya isokeh. Semoga bermanfaat! Salam sayang buat keluarga kalian tercinta, dari seorang gadis perantau yang mengalami homesick ketika balik ke sarang!


Share:

Rabu, 06 Februari 2019

Kepo Aja Teros! No Ngomentarin Orang Lain

Hollaaaaaaa, semuanya!! Yuhuuuuuuu udah Februari aja niihhh, bulan kedua di tahun yang baru. Gue balik lagi dengan pembahasan gaje random bin absurd. ya gue resah aja si sebenarnya sama persoalan kali ini. gue jujur pernah ngalamin hal serupa, dan hasilnya tidak terlalu menyenangkan untuk gue terima. langsung aja gausah banyak bacot lagi, masuk ke pembahasan! wushhhh

Ada beberapa orang yang ngga suka dikomentarin. mau itu dikomentarin fisiknya, cara berpakaiannya, cara bicaranya, dan bahkan pergaulannya. tapi, ada aja orang yang selalu ikut campur dalam hal tersebut, melalui beberapa komentar yang dilayangkannya. lo semua udah pada tau lah ya ada dua macam bentuk komentar, yaitu negatif dan positif. tapi, yang sering banget gue denger kebanyakan komentar bernada negatif. bikin enegh, sakit hati, marah, ngga berdaya, merasa dikucilkan, terasingkan, dan insecure.

Tau ngga si rasanya diusilin dalam kasus ini dikomentarin sama orang lain atau orang lain itu notabenenya merupakan temen deket lo, ato sahabat lo mungkin. gini aja deh, dalam hubungan pertemanan memang ada baiknya kita memberikan nasehat, advice, semacam dorongan semangat yang emang ngga bersifat menyakiti hatinya. tapi, banyak yang salah kaprah dalam melakukannya. sedeket-deketnya lo sama seseorang ya pastinya harus selalu menghormati keputusan orang tersebut. jangan main asal ngomong, misalnya kaya bilang "ko, lo pake baju itu si? ngga pantes!" lebih parahnya lagi kek gini, "Lo make baju itu terus."  atau ngga kaya gini, "Muka lo putihan deh!" ato kek gini, "Kamu ngomongnya kasar terus". well gue peribadi ngga suka banget kalo ada orang, apalagi temen yang udah gue anggep deket ngomong kaya gitu. gini loh, secara ngga langsung lo itu ngeblaming dia, body shaming, secara verbal juga dapat dilihat dari kata-kata yang lo gunain. dampaknya apa sama orang yang lo komentarin? sakit hati. ngga perlu gue jabarin panjang lebar gimana rasa sakit hati yang didapet, tapi yang pastinya seribu kali lipat lebih sakit, karena kata-kata itu keluar langsung dari temen 'yang udah dianggep temen dekat' buat lo. dengan kata lain juga lo berniat ngerubah hal yang sepatutnya bukan urusan lo, tapi dengan kurang ajarnya lo hantam dengan komentar-komentar yang lo berikan. lo suka ngga si ada orang yang mau ngerubah diri lo sendiri? suka ngga kalo dikorek-korek apa yang menjadi hak diri yang lo punya secara pribadi, bebas dalam mengekpresikan segalanya, malah berusaha dirusak sama orang yang udah lo taro kepercayaan di pundaknya. ngga usahlah berusaha menjadi bad person yang seharusnya lo menjadi the person who has believed a lot, eh malah jadi the person who i've hated a lot.

Gue ngga suka kalo ada orang yang ngomentarin apa yang gue lakuin, apa yang gue omongin like kata-kata yang keluar dari mulut gue, gue akuin emang itu bener ngga baik, tapi gue ngelakuin itu juga ada pemikiran terlebih dahulu sebelum ngucapinnya secara sadar, gue dapat dan mampu menyaring apa yang emang mau gue omogin tanpa membuat orang lain merasa sakit hati, gue pribadi selalu menjaga omongan, yah pokonya hal-hal yang nyata bersifat asli ada di dalam diri gue. gue ngga mau dan ngga pernah ngomentarin fisik orang, pakaian, omongan, dan tetek bengeknya. gue bukannya egois or selfish or apa pun itu karena ngga suka dikomentarin, cuman gue berusaha sewajarnya. gini loh, gue menghindari bahkan ngga pernah ngomentarin orang lain. kenapa? karena gue tau, di dalam lubuk hati gue yang paling dalam di dasar banget-banget gue ngga mau ngalamin hal 'DIKOMENTARIN' orang lain juga. tapi, realita ngga selalu sama dengan ekspektasi. dengan gue ngga ngomentarin orang lain, gue juga berharap orang lain ngga ngomentarin gue, selayaknya dengan apa yang gue lakuin terhadap mereka, tapi masalahnya bukan itu yang jadi bahan pemikiran gue, melainkan hal tersebut selalu terjadi ketika lo berada di dalam lingkungan sosial yang ada di sekitar elo, lingkar pertemanan, or apa pun itu, kemudian menjadi sebuah perputaran yang terus menerus ngga akan selesai.

Bukan cuman buat cewe doang hal komentar ini terjadi, buat cowo juga berlaku. tapi, yang paling sering terjadi, perbandingannya lebih banyak cewe yang sering dikomentarin. gue bukannya blaming sesama cewe, cuman emang itu kenyataannya. gini aja deh, kalo ada orang pacaran terus cowonya selingkuh, and then yang dicaci maki pasti selingkuhannya yaitu si cewenya yang kegatelanlah, genit, ganjen, perebut laki orang, semua kata-kata jelek dikeluarin. tapi, gimana dengan si cowo yang notabene juga selingkuh, posisinya dia positif dan cenderung aman atas kelakuan yang diperbuatnya. itu salah satu hal yang ngga terlalu berbeda dalam ngomentarin orang lain.

Balik lagi sama hal dikomentarin, satu yang penting 'JAGA OMONGAN-JAGA UCAPAN' aja ke sesama, mau lo ngomong sama temen deket lo, sahabat lo, temen baru lo, atau orang asing yang kebetulan lewat di depan muka lo. karena balik lagi ke persoalan 'dikomentarin' yang akan berujung pada sakit hati dari omongan-omongan yang ngga seharusnya keluar dari mulut yang lo anggap berharga itu. apa pentingnya si ngomentarin orang lain, dapet benefit apalo sehabis ngomentarin orang? gue yakin cuman kepuasan sesaat aja yang lo dapet sehabis ngomentarin itu. kepuasan sesaatlah yang keluar sebagai pemenang dari ajang kelihaian lidah dan mulut lo berbicara. yeah, bisa dibilang ego mengalahkan segalanya. ego lo menang, hasrat lo berbicara terpuaskan, udah lo bahagia secara emosional ketika ngelakuinnya. menyesal pas udah puas dan sadar akan omongan lo? seharusnya si iya, dan bakalan muncul kata-kata 'Penyesalan selalu datang terlambat, karena kalo duluan namanya pendaftaran' HAH! Eat dat ppl!

Kejam banget ya gue kalo ngomong, iya emang. tapi, gue bukan bermaksud ngerendahin atau ngehina, gue bermaksud menyadarkan dengan memberikan tamparan melalu kata-kata yang gue tulis ini. gue ngga mau ada temen gue atau orang lain yang dapet komentar serupa seperti dikomentarin orang, dan gue juga ngga mau temen gue bahkan diri gue sendiri dapet omongan yang bakalan bikin sakit hati. karena ada pepatah bilang, "Lidah lebih tajam daripada pedang". yeah, semoga dari dampratan gue di pembahasan kali ini dapet lo ambil beberapa hal yang benernya aja. oke, see ya di pembahasan selanjutnya. BHAI!

Share:

Selasa, 08 Januari 2019

Tahun Baru, Banyak Hal Baru! EKSPEKTASI BERLEBIH SEORANG FANS

Tahun baru, bulan baru, hari berganti setiap detik menjadi sebuah kenangan yang baru. jangan pergi jauh dari tahun lama, lets see 2018 ngga sepenuhnya jelek buat lo, ambil aja pelajaran yang berharga di tahun sebelumnya, dan buat menjadi suatu hal yang berharga di tahun baru ini. Met tahun baru geissss, 2019 menanti kabar baru dari kehidupan kalian!!! Oke, gue ngga bakal ngomongin hal yang udah lawas yang ada di tahun 2018. fokus gue bakalan ke tahun baru ini untuk jadi bahasan kali ini. mungkin gue bakal bahas kilas balik tahun 2018 di lain kesempatan. kali ini gue ngambil hal random aja, jadi mungkin lo bisa mengambil beberapa hal yang menurut lo perlu dan berguna buat kehidupan lo.

Di penghujung tahun 2018 kemarin kita dapet berita yang tidak mengenakan, dikasih suatu teguran dari Allah SWT mungkin kali ya sebutannya ato suatu bentuk bencana alam kejadian tsunami yang terjadi di Banten. turut berduka juga atas kehilangan dan semoga diberikan keikhlasan serta ketabahan, dan kesehatan, amiin.

Yap, di awal tahun baru 2019 waktu pergi malem-malem sama temen gue, niat buat ikut meriahkan acara tahun baru, tapi hujan mengguyur kemeriahan itu. alhasil, gue cuman muter-muterin Jakardeh dan ngelakuin hal random lainnya. lol. tapi, seru aja seenggaknya gue dapet sebuah moment di penghujung akhir tahun! malem tahun baru kemaren juga kayanya yang pertama kali di guyur hujan, pas mau menghitung mundur ke jam 12 malam.

Ngga usah banyak bacot lagi, mari kita mulai hal baru yang terjadi di tahun baru 2019 ini.
Berita yang masih hot-hotnya di kalangan kpopers, pasti udah pada tau lah. pasangan tahun baru yang fenomenal fantastis abiezsss. Kai eksoh and Jennie blekpink are dating! congratulation to the both of them, and happy longest love life ever after. gue kaget sumpah pas dengernya. lagi enak-enak tidur tiba-tiba dibangunin sama berita yang satu ini. btw, gue lagi nginep di rumah temen, gegara balik kemaleman abis muterin Jakardeh. reaksi pertama gue pas denger be lyke beneran lo?! hoax kali ah, soalnya waktu itu pas kapannya gue lupa, mereka pertama digosipin lagi ngedate di Paris, kalo gasalah itu Oktober, Jennie sama Kai ngepost foto menara Eiffel di satu waktu dan hari secara bersamaan. tapi, dengan tegas beberapa netijen menepis kedua hal tersebut. banyak yang bilang Kai udah balik duluan, jadi itu bukan suatu masalah dikarenakan Jennie beda ngehdirin Event sama Kai.

Itu salah satu berita yang bener-bener buat heboh di kalangan KPOPERS! gue ga nyangka, tapi gue berbahagia untuk mereka berdua. ngga kaya yang gue tiba-tiba langsung benci, apalagi mempersalahkan Jennie yang tetiba ngapa jadi milih Kai or apa pun itu. gue menerima pilihan dia dan pilihan dari kedua belah pihak. seorang fans itu sepatutnya mendukung dan menghormati pilihan dari idolanya. ngga usahlah ya sampe kaya ngeboikot, ngancem, ngehina, ngejatohin, dan paling parah malah menghancurkan kepercayaan idolanya (you know, sebuah kepercayaan, kaya ngerusak hal-hal yang emang merupakan pilihan lo kenapa lo ngestan idol itu, jadi suka eh malah benci karena dia ngambil pilihan yang bukan sesuai keinginan lo). kejam sih ya pemikiran seperti itu. bukannya buat bahagia, malah jadi beban pikiran. coba aja telaah ulang, mereka pribadi punya kehidupan 'ASLI' mereka sendiri. giniloh, ya gue tau mereka public figure, mereka emang dituntut dalam berbagai hal yang menyangkut pautkan public, tapi beberapa fans or netijen punya ekspektasi berlebih soal mereka, dan bahkan sampai ke kehidupan pribadi mereka.

Pemikiran seperti itu lambat laun bakalan ngehasilin imajinasi yang berlebih, dari ekspektasi yang tercipta dibenak lo bakalan jadi sebuah bayangan yang emang harus terjadi sama idola lo. jangan sampe kasus kaya Jonghyun Shinee waktu ketahuan pacaran sama Sekyung bakal terulang lagi. udah pada tau kan pepatah penyesalan selalu datang di akhir. ubah kebiasaan kaya gitu, jelek banget punya pemikiran yang ngga sehat. cukup fokus liat mereka bahagia, gampang mengekspresikan apa yang mereka rasakan, makin cinta sama fans, dan terbebas dari beban yang di arahkan beserta komentar negatif dari fans or netijen. gue ngerasa fans atau penggemar dari seorang idol lama-lama punya penyakit menyangkut kelebihan ekspektasi terhadap kehidupan idol mereka. itu toxic, racun, bahaya banget kalo emang ngga ditepis, dibuang jauh-jauh. coba bayangin aja, lo maksa-maksa mereka buat ngikutin kemuan elo, ekspektasi yang lo buat, ngga enak banget gasih? dapet tekanan yang semestinya tuh mereka seharusnya dapet cinta dan dukungan dari penggermarnya.

Permainan pikiran yang diciptakan oleh suatu individu, kemudian berujung pada imajinasi berlebih akan ekspektasi yang mereka karang sendiri. jatohnya bukan persoalan yang gampang, ini serius dan bakalan jadi berat kalo berujung pada hal negatif. lebih parahnya lagi, sampe ngegiring opini. kalo misalkan fans yang ngga tau duduk perkaranya kaya gimana, dia bakalan cepet buat kegiring opini dari oknum yang emang sengaja mau ngejaothin idolanya. malah berselang beberapa menit waktu diberitain Jennie-Kai pacaran, ada salah satu fans dari Blekpink ngehancurin album blekpink. langsung aja jadi viral, jadi booming, jadi terkenal, dan bahaynya lagi kalo tiba-tiba muncul kejadian negatif seperti itu untuk yang kedua kalinya. ngerti ngga sih mereka tuh. kalo emang udah ngehancurin yaudah lah ya ngga usah difoto terus dipost. maksud dia ngelakuin itu tuh kenapa, dan buat apa? buat narik perhatian, buat ngegiring opini, atau buat apa? gue tau dia kecewa sama pilihan Jennie, ya terus apa perlu kekecewaannya diekspresikan melalui hal kaya gitu? kaya ngga ada kerjaan lain lagi aja. sejahat-jahatnya orang mau berbuat jahat, mereka pasti punya beberapa perhitungan sebelum muncul pemikiran untuk berbuat jahat. ubahlah penyakit kaya gitu, kalo kejadian kaya gitu disebar di dunia maya, you know segala hal yang dipost di internet bakalan cepet tersebar, tanpa disaring lagi, mereka bakalan kegiring opini, dan lama kelamaan bakalan jadi toxic yang tertanam kuat-kuat dipikiran mereka.

Gue di sini cuman ngejabarin pake logika yang ada di otak dan pikiran gue. kalo mau pake tambahan dari para ahli silahkan aja, gue bukannya ngga mau berpatokan pada pemikiran para ahli yang udah jelas-jelas punya data real yang mereka miliki. gue cuman ngembangin apa yang gue liat, gue perhatiin di sosial media, gue rasain dalem-dalem, dan apa yang udah gue pikirkan di dalam pemikiran gue. kalo emang ada beberapa hal yang gue tulis ngga bener, ato ngga sesuai dengan apa yang ditulis para ahli, bilang aja dan gue akan menerima itu dengan baik dan akan gue perbaiki kesalahan yang udah gue buat.

Jujur aja tulisan di blog gue itu udah kaya buku electronic diary dari pikiran random gue. jadi bahasan yang ada juga emang asli, pure dari pemikiran gue. lah, jadi curcol. its oke, pokonya kalo mau berbuat sesuatu pikirin mateng-mateng, telaah lagi apakah perbuatan tersebut bakalan nyakitin ato buat orang lain jadi ngga seneng, ato bikin mereka sakit hati. suatu perbuatan itu berasal dari pemikiran yang ada di kepala lo. lo bakal berbuat sesuai dengan yang ada di pikiran lo. intinya hati-hati sama sosial media, saring informasi bener-bener, jangan mudah kegiring opini, dan berpikir ulang. jangan sampai muncul kata-kata penyesalan dateng terakhir. aneh aja udah tau itu salah, dan bakalan nyesel, tapi malah dilakuin. ngga ada untungnya buat diri lo ato orang lain, tapi hanya kepuasan sesaat yang bakal lo dapat ketika perbuatan lo berhasil direalisasikan. oke siap, gue bakal ngebahas tentang kepuasan sesaat, hasrat, or apa pun itu lebih mendalam di lain kesempatan. jadi, buat kali ini cukup bahas kasus Jennie-Kai dan kasus ekspektasi berlebih terhadap seorang idola. semoga bermanfaat, dan direnungkan kembali. BHAI!
Share:

Selasa, 12 Juni 2018

Beauty Standard Society Is Suck!

Udah lama kayanya gue ngga menyambangi lapak gue yang udah bersarang laba-laba ini. LOL. terakhir post bulan lalu haha. lebay dikit ngga papa lah ya.

OKE! Capcus ke obrolan yang pengen gue omongin di sini. sama aja seperti tulisan gue yang lainnya yang isinya cuman kata-kata retjeh, mungkin ngga terlalu waw juga untuk dibaca sama khalayak. emangnya gue siapa sampe kalean semua mau ngebaca tulisan absurd gue. 

Jadi, beberapa bulan yang lalu ada salah satu temen gue, bukan temen deket juga, tapi gue tau dia. bisa dibilang kita ini sahabat pena, ya bahasa kasarnya temen dunia virtual, nyata tapi ngga bertemu tatap muka secara langsung. gue tau dia dari salah satu grup online yang gue ikutin. katakanlah dia sebagai temen jauh gue. dia punya temen main, si temennya ini memiliki warna kulit yang istilahnya kurang putih, sama kaya orang Indonesia kebanyakanlah, sawo matang mungkin. dia pernah nanya, cara mutihin badan gimana? karena nanyanya di dalam obrolan grup, pastilah yang ingin membantu jawab banyak, banyak yang ngasih saran pake produk ini, itu, produk yang gue tau cuman karena ada salah satu member boyband kesukaan gue mereka jadi endorse nya yaitu eksoh. Dan ada kasus lain, ada segelintir orang yang melakukan perawatan buat merombak, atau permak salah satu bagian wajah yang dia punya. mereka berdalih supaya terlihat lebih cantik, maka dari itu mereka mau merogoh kocek dalam-dalam untuk memuaskan hasrat tersebut. dari bagian yang udah dipermak itu terlihat bagus, seterusnya munculah keinginan untuk mengubah bagian yang lainnya. karena menurut mereka itu jelek, ngga cantik, dan ngga sesuai sama beauty standard yang ada di masyarakat.

permasalahannya, gue sering heran sama orang yang seperti itu, apa istilahnya ya. kurang bersyukur sama apa yang udah dia miliki, gitu kali ya. balik lagi seperti apa yang udah pernah gue bahas di tulisan gue sebelumnya, seharusnya takaran cantik itu seperti apa? cantik dalam artian yang pernah gue sebutin juga, silahkan kalian baca di tulisan gue itu. (promosi dikit). makin heran aja gue sama kelakuan orang-orang setiap harinya. mempercantik diri boleh, asal dalam takaran yang wajar. kalo semisal elu ngga suka sama apa yang ada di diri elu, dan elu berniat untuk mempermak, merubahnya, mempercantik, dan setelah elu melakukan hal tersebut, secara ngga sadar bakalan muncul hasrat buat melakukan untuk kedua kalinya lagi dan lagi, secara konstan terus menerus sampai semua yang tersemat di diri lu ngga totally asli, murni, alami dari yang lu punya dulu. hal seperti itu bisa dikatakan sebagai penyakit, elu jadi sicker men! dan lebih parahnya lagi, itu semua jadi kaya kebutuhan elu untuk selalu berhasil memperbaikinya.

Beauty standard yang ada di masyarakat kadang-kadang ngga logis, dan rata-rata jahat buat ukuran orang yang selalu minder sama apa yang dia punya, bahasa kasarnya jelek rupa. (read: bagian tubuh) semua orang hidup untuk mengikuti beauty standard di masyarakat. hell no, mikir ulang aja deh. ada yang pengen putih kulitnya, kinclong mukanya, panjang rambutnya, lentik bulu matanya, tirus pipinya, lancip rahangnya. gue ngga menampik si, kalo hasilnya itu emang bagus. tapi, adakalnya itu semua bakalan buat elu merasa kurang puas, jadinya elu bakalan melakukan lagi dan lagi.  gue menganggap hal itu sebagai penyakit yang ngga berkesudahan. gue ngga tau istilah kedokterannya apa, means nama penyakitnya. gue cuman merasakan, itu hal yang ngga baik. bakalan muncul terus menerus. karena didukung sama orang di sekitar elu yang emang cantik rupa, dalam artian tanda kutip, membuat lu jadi pengen cantik seperti mereka.

Aslinya nih ya, menurut gue hal yang dapat membuat cantik yaitu diri lu sendiri. Misalnya lu pinter dalam memadukan pakaian mix and match istilahnya, kalo masalah make up itu optional ada yang suka natural, medok, atau standar aja, selebihnya bisa lu otak-atik ditambahin aksesoris yang kiyut-kiyut. Cobain jadi diri sendiri tanpa ngikutin orang lain.

Boleh kok cuman sekedar melihat-lihat sebagai acuan dalam arti kata role model seperti itu. Tapi, elu ngga bisa memaksakan kehendak supaya lu bisa sama cantiknya kaya selebgram yang lu jadiin role model itu. Jujur aja gue pernah ngerasain hal kaya begitu. Sekarang ini banyak banget kasus insecure sama penampilan diri sendiri, gue ngga menyangkal kalo gue pernah merasakan hal itu. Waktu gue dulu jaman-jamannya SMP, dan yang paling parah SMA kelas 2 dan 3, waktu peralihan setelah lulus mau kuliah. Gimana rasanya bakalan jadi orang jelek di antara segelintir orang cantik ketika elu nanti ada di kuliahan. Jerawat di mana-mana, meluber kaya kacang yang ada di rempeyek, dan gue itu lebih parah lagi tangannya ngga mau diem, alhasil ada bopeng-bopeng bekas jerawat yang sering gue pencet-pencetin, lu tau gimana bentukan muka kaya begitu. Minder, malu, nunduk terus kalo ketemu orang, nutupin muka pake kerudung atau segala macemnya, dan yang paling jahat yah pake-pake filter kamera supaya bagus. Nah, dari situlah gue sadar, gilak gue minderan terus kapan bisa bangkitnya, selama ini gue selalu ngejauhin orang-orang yang putih kulitnya apalagi terutama kalo lagi mau foto, lu tau gimana kontrasnya muka+kulit, ngga berani kalo deket cowo karena gue kalah cantik dari temen-temen gue yang bisa dibilang di atas gue kecantikannya. Sumpah deh, kalo terus berpikiran seperti itu yang ada elu ngga bakalan maju, stuck ditempat, dan semakin besarnya diameter lingkaran yang elu sebut insecurity, keminderan elu itu. Di dalam hati pasti lu ngerasain kekangan terhadap diri elu, meminta untuk bebas dalam segala hal. Ngga perlu malu menjadi biasa aja, dan ngga perlu malu karena ngga cantik, yang harus malu itu dia yang cantik tapi aslinya nipu diri sendiri. Menjadi the real of yourself itu suatu penghargaan yang ngga bakal bisa digantikan dengan apapun. 
Share:

Profile

Seorang muslim. Berkerudung. Warga Negara asli Indonesia. Campuran orang Sunda dan Betawi.

Cari Blog Ini